Apa itu variable speed drive?
Variable speed drive atau juga disebut dengan
variable frequency drive atau singkatnya disebut dengan
inverter
adalah solusi aplikasi yang membutuhkan kemampuan pengaturan motor
lebih lanjut, misal: pengaturan putaran motor sesuai bebannya atau
sesuai nilai yang kita inginkan. Penggunaan VSD bisa untuk aplikasi
motor AC maupun DC. Istilah
inverter sering digunakan untuk aplikasi AC.
Ada tiga jenis inverter yang biasa dipelajar di bangku kuliah:
- variable voltage inverter (VVI)
- current source inverter (CSI)
- pulse width inverter (PWM)
- cycloconverter
Bagaimana prinsip kerja variable speed drive?
Secara sederhana untuk drive AC,
variable speed drive atau
inverter akan mengubah AC ke DC yang kemudian diatur dengan suatu teknik penyaklaran ‘
switching‘ mengubah DC menjadi tegangan dan frekuensi keluaran AC yang
bervariasi.
Variable Voltage Inverter (VVI)
Jenis inverter ini menggunakan konverter jembatan SCR untuk mengubah
tegangan input AC ke DC. SCR adalah komponen elektronika daya yang
memiliki kemampuan untuk mengatur nilai tegangan DC mulai dari 0 hingga
mendekati 600 VDC. Induktor L1 sebagai
choke dengan kapasitor
C1 membentuk bagian dengan istilah DC-link yang membantu memperhalus
kualitas tegangan DC hasil konversi. Bagian inverter sendiri terdiri
dari kumpulan divais penyaklaran seperti: thyristor, transistor bipolar,
MOSFET, atau IGBT. Gambaran berikut menunjukkan inverter yang
menggunakan transistor bipolar. Pengatur logika, biasanya dalam bentuk
kartu elektronik, yang memiliki komponen utama sebuah mikroprosesor akan
mengatur kapan waktu transistor-transistor inverter hidup atau mati
untuk menghasilkan tegangan dan frekuensi yang bervariasi untuk
dilanjutkan ke motor sesuai bebannya.
variable voltage inverter circuit
Tipe inverter ini menggunakan enam langkah untuk menyelesaikan satu
putaran 360°(6 langkah masing-masing 60°). Oleh karena hanya enam
langkah, inverter jenis ini memiliki kekurangan yaitu torsi yang
pulsatif (peningkatan/penurunan nilai yang mendadak) setiap penyaklaran
terjadi. Dan ini dapat ditemui pada operasi kecepatan rendah seiring
variasi putaran motor. Istilah teknis dari putaran yang bervariasi ini
adalah
cogging. Selain itu, bentuk gelombang sinyal keluaran
yang tidak sinusoidal sempurna mengakibatkan pemanasan berlebih di motor
yang mengakibatkan motor mesti dijalankan di bawah nilai
rating-nya.
waveform of a vvi
Current Source Inverter (CSI)
Jenis inverter satu ini menggunakan SCR untuk menghasilkan tegangan
DC-link yang bervariasi untuk suplai ke bagian inverter yang juga
terdiri dari SCR untuk menyaklarkan keluaran ke motor. Beda dengan VVI
yang mengontrol tegangan, CSI justru mengontrol arus yang akan disuplai
ke motor. Karena inilah pemilihan motor haruslah hati-hati agar cocok
dengan drive. Berikut gambaran sederhana inverter sumber arus.
current source inverter schematic
Percikan arus akibat proses penyaklaran dapat dilihat pada keluaran jika kita mengukurnya menggunakan
osciloscope. Pada kecepatan rendah sifat arus yang pulsatif dapat mengakibatkan motor tersendat ‘
cog‘.
waveform of current source inverter output
Pulse Width Modulation
Teknik penyaklaran satu ini memberikan output yang lebih sinusoidal
dibandingkan dua jenis inverter sebelumnya. Drive yang menggunakan PWM
terbukti lebih efisien dan memberikan tingkat performa yang lebih
tinggi. Sama seperti VVI, sebuah PWM juga terdiri atas rangkaian
konverter, DC link,
control logic, dan sebuah inverter.
Biasanya konverter yang digunakan adalah tipe tidak terkontrol (dioda
biasa) namun juga ada yang menggunakan setengah terkontrol atau kontrol
penuh. Perhatikan gambar sebuah PWM berikut ini.
PWM drive basic schematic
Konverter
Konverter akan mengubah tegangan AC 3 fasa menjadi tegangan DC dan
dihaluskan oleh rangkaian induktor L1 dan kapasitor C1. Nilai tegangan
DC yang dihasilkan adalah 1.35 kali tegangan inputnya, misal: 480VAC
dihasilkan 650 VDC.
Inverter
Untuk bagian inverter, rangkaian PWM di atas menggunakan divais
elektronika daya “Insulated Gate Bipolar Transistor” (IGBT ). IGBT
memiliki kemampuan penyaklaran yang sangat tinggi hingga ribuan kali per
detik dimana dapat aktif kurang dari 400 nano detik dan mati dalam
waktu 500 nano detik. IGBT dibangun oleh sebuah
gate, kolektor, dan emiter. Saat
gate diberikan
tegangan positif (biasanya +15VDC), arus akan mengalir melalui kolektor
dan emiter. IGBT akan mati saat tegangan positif dihilangkan dari gate.
Selama kondisi mati, tegangan
gate IGBT akan ditahan pada nilai tegangan negatif yang kecil sekitar -15V VDC untuk mencegah agar tidak hidup dengan sendirinya.
insulated gate bipolar transistor
Berikut gambaran gelombang keluaran inverter PWM. Penjelasan PWM sendiri adalah di luar dari bahasan kita kali ini.
PWM waveform
Sebagai catatan, amplituda tegangan dapat kita mainkan dengan
mengatur durasi hidupnya. Untuk frekuensi rendah yang membutuhkan
tegangan rendah, durasi ini akan diperpendek hingga pembentukan arus dan
tegangan motor akan lambat. Dengan memperpanjang durasi penyaklaran,
pembentukan arus dan tegangan akan cukup lama hingga mencapai nilai yang
maksimal dibandingkan waktu yang lebih pendek.
PWM waveform for controlling voltage amplitude