Real Time Clock PLC Mitsubishi FX series
In knowledge base at mitsubishi-automation.com I found: " How can I set the real-time clock of my FX PLC? (General (FX)) - KS00781 To set the real time clock for FX1S, FX1N, or FX2N© PLC you can use the "TWR" (set clock) function. Use this instruction to save the time and date ... read more To set the real time clock for FX1S, FX1N, or FX2N© PLC you can use the "TWR" (set clock) function.
Use this instruction to save the time and date information you have entered in the real-time clock. The TWR instruction uses 7 sequential data registers for the information: Year, month, day, hours, minutes, seconds, and day of the week, If you have an older FX PLC then you can set the real-time clock as follows: 1 - Stop the real-time clock by switching on the relay M8015. 2 - Replace real-time information with new information that will be set. Time unit Seconds register D8013 minutes D8014 hours D8015 days D8016 months D8017 years D8018 COMMENT: Day of the week (D8019) is set automatically via the set date of the PLC. 3 - Restart the real-time clock by switching off relay M8015. At the end there is info day of week is set automatically. You guys wrote that it must be set manually or PLC needs a code to set up automatically. So what is the true? Inntele - could you attach code to set day of week in PLC automatica
Energy Saving Inverter Yaskawa A1000
Feature Highlights
- Closed or open loop vector control for outstanding regulation, torque production, and position control capability
- Continuous Auto-tuning optimizes performance by compensating for changes in motor temperature
- High Frequency Injection enables high precision open loop control of Interior Permanent Magnet Motors
- Fast acting current and voltage limiters help achieve continuous drive operation during periods of excessive demand
- High Slip Braking reduces installation cost and the need for dynamic braking resistors
- Communication options for all major industrial networks provides high speed control and monitoring, reducing installation cost
- DriveWizard computer software and Application Sets for easy configuration
- Auxiliary Control Power Unit maximizes production time and efficiency by maintaining network communication while main power is removed
- Embedded Safe Torque Off minimizes downtime for applications requiring occasional intervention (SIL CL2, PLd, Category 3)
- Embedded function blocks, programmable with DriveWorks EZ, provide additional application flexibility and the opportunity to eliminate separate controllers
- USB Copy Unit and Keypad configuration storage provide speed and convenience for duplicate configuration of multiple drives
- Removable terminal board with configuration storage provides convenience of configuration backup
- Made with RoHS compliant materials
- Integrated DC Reactor (standard on 30HP and larger) for input harmonic reduction
- Kinetic Energy Braking allows drive to remain in control during momentary power losses
- Integrated 12 Pulse version provides a cost effective solution for low harmonics
- Flange version provides NEMA 12 backside integrity when mounting with heatsink external
LADSIM (Ladder Simulator)
Kali ini saya akan share tentang software untuk belajar ladder diagram. jadi bagi kalian yang ingin belajar ladder diagram tingkat pemula, bisa menggunakan software ini.
Metoda Wiring PLC
bagi kalian yang akan merangkai sebuah PLC menjadi sistem kendali, ada baiknya untuk mengetahui lebih lanjut tentang metoda wiring plc.
RANGKAIAN KONTROL SISTEM PLC
PLC adalah device kontrol yang juga membutuhkan sistem kontrol pendukung sebagaimana device-device kontrol lainnya, dan untuk mengaktifkan kerja dari device ini maka dibutuhkan sumber tegangan dari luar yang disusun dalam sebuah sistem kontrol yang bertujuan untuk mengatur dan melindungi sistem.
Brake Resistor
- Dynamic Brake Resistor
Sifat Regeneratif pada Variable Speed Drive terjadi aat VSD berusaha mengerem motor secara cepat, motor akan berubah menjadi generator. Saat putaran motor yang bebas akibat
Variable Speed Drive Part 2
Aplikasi
variable speed banyak diperlukan dalam industri. Jika sebelumnya
banyak dipergunakan system mekanik, kemudian beralih ke motor slip/
pengereman maka saat ini banyak menggunakan semikonduktor.
Tidak seperti softstarter yang mengolah level tegangan, inverter menggunakan frekuensi tegangan masuk untuk mengatur speed motor. Seperti diketahui, pada kondisi ideal (tanpa slip)
RPM = 120 . f
P
Dimana:
RPM : Speed Motor (RPM)
F : Frekuensi (Hz)
P : Kutup motor (pole)
Prinsip kerja inverter yang sedehana adalah :
Pengontrolan start, stop, jogging dll bisa dilakukan dengan dua cara yaitu via local dan remote. Local maksudnya adalah dengan menekan tombol pada keypad di inverternya. Sedangkan remote dengan menghubungkan terminal di board control dengan tombol external seperti push button atau switch. Masing masing option tersebut mempunyai kelemahan dan keunggulan sendiri sendiri.
Frekuensi dikontrol dengan berbagai macam cara yaitu : melalui keypad (local), dengan external potensiometer, Input 0 ~ 10 VDC , 4 ~ 20 mA atau dengan preset memori. Semua itu bisa dilakukan dengan mengisi parameter program yang sesuai.
Beberapa parameter yang umum dipergunakan/ minimal adalah sebagai berikut (istilah/nama parameter bisa berbeda untuk tiap merk) :
Pada saat deceleration/ perlambatan, energi inertia beban harus didisipasi/ dibuang. Untuk perlambatan dalam waktu singkat atau pengereman, maka energi akan dikembalikan ke sumbernya. Motor dengan beban yang berat pada saat dilakukan pengereman akan berubah sifat menjadi “generator”. Jadi energi yang kembali ini akan masuk ke dalam DC Bus Inverter dan terakumulasi di sana karena terhalang oleh rectifier. Sebagai pengamanan, inverter akan trip jika level tegangan DC Bus melebihi batas yang ditoleransi.
Untuk mengatasi tripnya inverter dalam kondisi ini diperlukan resistor brake. Resistor brake akan membuang tegangan yang lebih dalam bentuk panas. Besar kecilnya resistor brake ini sangat tergantung dengan beban dan siklus kerja inverter.
READMORE
Tidak seperti softstarter yang mengolah level tegangan, inverter menggunakan frekuensi tegangan masuk untuk mengatur speed motor. Seperti diketahui, pada kondisi ideal (tanpa slip)
RPM = 120 . f
P
Dimana:
RPM : Speed Motor (RPM)
F : Frekuensi (Hz)
P : Kutup motor (pole)
Jadi dengan memainkan perubahan frekuensi
tegangan yang masuk pada motor, speed akan berubah. Karena itu inverter
disebut juga Variable Frequency Drive.
- Tegangan yang masuk dari jala jala 50 Hz dialirkan ke board Rectifier/ penyearah DC, dan ditampung ke bank capacitor. Jadi dari AC di jadikan DC.
- Tegangan DC kemudian diumpankan ke board inverter untuk dijadikan AC kembali dengan frekuensi sesuai kebutuhan. Jadi dari DC ke AC yang komponen utamanya adalah Semiconduktor aktif seperti IGBT. Dengan menggunakan frekuensi carrier (bisa sampai 20 kHz), tegangan DC dicacah dan dimodulasi sehingga keluar tegangan dan frekuensi yang diinginkan.
Pengontrolan start, stop, jogging dll bisa dilakukan dengan dua cara yaitu via local dan remote. Local maksudnya adalah dengan menekan tombol pada keypad di inverternya. Sedangkan remote dengan menghubungkan terminal di board control dengan tombol external seperti push button atau switch. Masing masing option tersebut mempunyai kelemahan dan keunggulan sendiri sendiri.
Frekuensi dikontrol dengan berbagai macam cara yaitu : melalui keypad (local), dengan external potensiometer, Input 0 ~ 10 VDC , 4 ~ 20 mA atau dengan preset memori. Semua itu bisa dilakukan dengan mengisi parameter program yang sesuai.
Beberapa parameter yang umum dipergunakan/ minimal adalah sebagai berikut (istilah/nama parameter bisa berbeda untuk tiap merk) :
- Display : Untuk mengatur parameter yang ditampilkan pada keypad display.
- Control : Untuk menentukan jenis control local/ remote.
- Speed Control : Untuk menentukan jenis control frekuensi reference
- Voltage : Tegangan Suply Inverter.
- Base Freq. : Frekuensi tegangan supply.
- Lower Freq. : Frekuensi operasi terendah.
- Upper Freq. : Frekuensi operasi tertinggi.
- Stop mode : Stop bisa dengan braking, penurunan frekuensi dan di lepas seperti starter DOL/ Y-D.
- Acceleration : Setting waktu Percepatan.
- Deceleration : Setting waktu Perlambatan.
- Overload : Setting pembatasan arus.
- Lock : Penguncian setting program.
Pada saat deceleration/ perlambatan, energi inertia beban harus didisipasi/ dibuang. Untuk perlambatan dalam waktu singkat atau pengereman, maka energi akan dikembalikan ke sumbernya. Motor dengan beban yang berat pada saat dilakukan pengereman akan berubah sifat menjadi “generator”. Jadi energi yang kembali ini akan masuk ke dalam DC Bus Inverter dan terakumulasi di sana karena terhalang oleh rectifier. Sebagai pengamanan, inverter akan trip jika level tegangan DC Bus melebihi batas yang ditoleransi.
Untuk mengatasi tripnya inverter dalam kondisi ini diperlukan resistor brake. Resistor brake akan membuang tegangan yang lebih dalam bentuk panas. Besar kecilnya resistor brake ini sangat tergantung dengan beban dan siklus kerja inverter.
Variable Speed Drive
Apa itu variable speed drive?
Variable speed drive atau juga disebut dengan variable frequency drive atau singkatnya disebut dengan inverter adalah solusi aplikasi yang membutuhkan kemampuan pengaturan motor lebih lanjut, misal: pengaturan putaran motor sesuai bebannya atau sesuai nilai yang kita inginkan. Penggunaan VSD bisa untuk aplikasi motor AC maupun DC. Istilah inverter sering digunakan untuk aplikasi AC.
Ada tiga jenis inverter yang biasa dipelajar di bangku kuliah:
Secara sederhana untuk drive AC, variable speed drive atau inverter akan mengubah AC ke DC yang kemudian diatur dengan suatu teknik penyaklaran ‘switching‘ mengubah DC menjadi tegangan dan frekuensi keluaran AC yang bervariasi.
Variable Voltage Inverter (VVI)
Jenis inverter ini menggunakan konverter jembatan SCR untuk mengubah tegangan input AC ke DC. SCR adalah komponen elektronika daya yang memiliki kemampuan untuk mengatur nilai tegangan DC mulai dari 0 hingga mendekati 600 VDC. Induktor L1 sebagai choke dengan kapasitor C1 membentuk bagian dengan istilah DC-link yang membantu memperhalus kualitas tegangan DC hasil konversi. Bagian inverter sendiri terdiri dari kumpulan divais penyaklaran seperti: thyristor, transistor bipolar, MOSFET, atau IGBT. Gambaran berikut menunjukkan inverter yang menggunakan transistor bipolar. Pengatur logika, biasanya dalam bentuk kartu elektronik, yang memiliki komponen utama sebuah mikroprosesor akan mengatur kapan waktu transistor-transistor inverter hidup atau mati untuk menghasilkan tegangan dan frekuensi yang bervariasi untuk dilanjutkan ke motor sesuai bebannya.
Tipe inverter ini menggunakan enam langkah untuk menyelesaikan satu putaran 360°(6 langkah masing-masing 60°). Oleh karena hanya enam langkah, inverter jenis ini memiliki kekurangan yaitu torsi yang pulsatif (peningkatan/penurunan nilai yang mendadak) setiap penyaklaran terjadi. Dan ini dapat ditemui pada operasi kecepatan rendah seiring variasi putaran motor. Istilah teknis dari putaran yang bervariasi ini adalah cogging. Selain itu, bentuk gelombang sinyal keluaran yang tidak sinusoidal sempurna mengakibatkan pemanasan berlebih di motor yang mengakibatkan motor mesti dijalankan di bawah nilai rating-nya.
Current Source Inverter (CSI)
Jenis inverter satu ini menggunakan SCR untuk menghasilkan tegangan DC-link yang bervariasi untuk suplai ke bagian inverter yang juga terdiri dari SCR untuk menyaklarkan keluaran ke motor. Beda dengan VVI yang mengontrol tegangan, CSI justru mengontrol arus yang akan disuplai ke motor. Karena inilah pemilihan motor haruslah hati-hati agar cocok dengan drive. Berikut gambaran sederhana inverter sumber arus.
Percikan arus akibat proses penyaklaran dapat dilihat pada keluaran jika kita mengukurnya menggunakan osciloscope. Pada kecepatan rendah sifat arus yang pulsatif dapat mengakibatkan motor tersendat ‘cog‘.
Pulse Width Modulation
Teknik penyaklaran satu ini memberikan output yang lebih sinusoidal dibandingkan dua jenis inverter sebelumnya. Drive yang menggunakan PWM terbukti lebih efisien dan memberikan tingkat performa yang lebih tinggi. Sama seperti VVI, sebuah PWM juga terdiri atas rangkaian konverter, DC link, control logic, dan sebuah inverter. Biasanya konverter yang digunakan adalah tipe tidak terkontrol (dioda biasa) namun juga ada yang menggunakan setengah terkontrol atau kontrol penuh. Perhatikan gambar sebuah PWM berikut ini.
Konverter
Konverter akan mengubah tegangan AC 3 fasa menjadi tegangan DC dan dihaluskan oleh rangkaian induktor L1 dan kapasitor C1. Nilai tegangan DC yang dihasilkan adalah 1.35 kali tegangan inputnya, misal: 480VAC dihasilkan 650 VDC.
Inverter
Untuk bagian inverter, rangkaian PWM di atas menggunakan divais elektronika daya “Insulated Gate Bipolar Transistor” (IGBT ). IGBT memiliki kemampuan penyaklaran yang sangat tinggi hingga ribuan kali per detik dimana dapat aktif kurang dari 400 nano detik dan mati dalam waktu 500 nano detik. IGBT dibangun oleh sebuah gate, kolektor, dan emiter. Saat gate diberikan tegangan positif (biasanya +15VDC), arus akan mengalir melalui kolektor dan emiter. IGBT akan mati saat tegangan positif dihilangkan dari gate. Selama kondisi mati, tegangan gate IGBT akan ditahan pada nilai tegangan negatif yang kecil sekitar -15V VDC untuk mencegah agar tidak hidup dengan sendirinya.
Berikut gambaran gelombang keluaran inverter PWM. Penjelasan PWM sendiri adalah di luar dari bahasan kita kali ini.
Sebagai catatan, amplituda tegangan dapat kita mainkan dengan mengatur durasi hidupnya. Untuk frekuensi rendah yang membutuhkan tegangan rendah, durasi ini akan diperpendek hingga pembentukan arus dan tegangan motor akan lambat. Dengan memperpanjang durasi penyaklaran, pembentukan arus dan tegangan akan cukup lama hingga mencapai nilai yang maksimal dibandingkan waktu yang lebih pendek.
READMORE
Variable speed drive atau juga disebut dengan variable frequency drive atau singkatnya disebut dengan inverter adalah solusi aplikasi yang membutuhkan kemampuan pengaturan motor lebih lanjut, misal: pengaturan putaran motor sesuai bebannya atau sesuai nilai yang kita inginkan. Penggunaan VSD bisa untuk aplikasi motor AC maupun DC. Istilah inverter sering digunakan untuk aplikasi AC.
Ada tiga jenis inverter yang biasa dipelajar di bangku kuliah:
- variable voltage inverter (VVI)
- current source inverter (CSI)
- pulse width inverter (PWM)
- cycloconverter
Secara sederhana untuk drive AC, variable speed drive atau inverter akan mengubah AC ke DC yang kemudian diatur dengan suatu teknik penyaklaran ‘switching‘ mengubah DC menjadi tegangan dan frekuensi keluaran AC yang bervariasi.
Variable Voltage Inverter (VVI)
Jenis inverter ini menggunakan konverter jembatan SCR untuk mengubah tegangan input AC ke DC. SCR adalah komponen elektronika daya yang memiliki kemampuan untuk mengatur nilai tegangan DC mulai dari 0 hingga mendekati 600 VDC. Induktor L1 sebagai choke dengan kapasitor C1 membentuk bagian dengan istilah DC-link yang membantu memperhalus kualitas tegangan DC hasil konversi. Bagian inverter sendiri terdiri dari kumpulan divais penyaklaran seperti: thyristor, transistor bipolar, MOSFET, atau IGBT. Gambaran berikut menunjukkan inverter yang menggunakan transistor bipolar. Pengatur logika, biasanya dalam bentuk kartu elektronik, yang memiliki komponen utama sebuah mikroprosesor akan mengatur kapan waktu transistor-transistor inverter hidup atau mati untuk menghasilkan tegangan dan frekuensi yang bervariasi untuk dilanjutkan ke motor sesuai bebannya.
Tipe inverter ini menggunakan enam langkah untuk menyelesaikan satu putaran 360°(6 langkah masing-masing 60°). Oleh karena hanya enam langkah, inverter jenis ini memiliki kekurangan yaitu torsi yang pulsatif (peningkatan/penurunan nilai yang mendadak) setiap penyaklaran terjadi. Dan ini dapat ditemui pada operasi kecepatan rendah seiring variasi putaran motor. Istilah teknis dari putaran yang bervariasi ini adalah cogging. Selain itu, bentuk gelombang sinyal keluaran yang tidak sinusoidal sempurna mengakibatkan pemanasan berlebih di motor yang mengakibatkan motor mesti dijalankan di bawah nilai rating-nya.
Current Source Inverter (CSI)
Jenis inverter satu ini menggunakan SCR untuk menghasilkan tegangan DC-link yang bervariasi untuk suplai ke bagian inverter yang juga terdiri dari SCR untuk menyaklarkan keluaran ke motor. Beda dengan VVI yang mengontrol tegangan, CSI justru mengontrol arus yang akan disuplai ke motor. Karena inilah pemilihan motor haruslah hati-hati agar cocok dengan drive. Berikut gambaran sederhana inverter sumber arus.
Pulse Width Modulation
Teknik penyaklaran satu ini memberikan output yang lebih sinusoidal dibandingkan dua jenis inverter sebelumnya. Drive yang menggunakan PWM terbukti lebih efisien dan memberikan tingkat performa yang lebih tinggi. Sama seperti VVI, sebuah PWM juga terdiri atas rangkaian konverter, DC link, control logic, dan sebuah inverter. Biasanya konverter yang digunakan adalah tipe tidak terkontrol (dioda biasa) namun juga ada yang menggunakan setengah terkontrol atau kontrol penuh. Perhatikan gambar sebuah PWM berikut ini.
Konverter
Konverter akan mengubah tegangan AC 3 fasa menjadi tegangan DC dan dihaluskan oleh rangkaian induktor L1 dan kapasitor C1. Nilai tegangan DC yang dihasilkan adalah 1.35 kali tegangan inputnya, misal: 480VAC dihasilkan 650 VDC.
Inverter
Untuk bagian inverter, rangkaian PWM di atas menggunakan divais elektronika daya “Insulated Gate Bipolar Transistor” (IGBT ). IGBT memiliki kemampuan penyaklaran yang sangat tinggi hingga ribuan kali per detik dimana dapat aktif kurang dari 400 nano detik dan mati dalam waktu 500 nano detik. IGBT dibangun oleh sebuah gate, kolektor, dan emiter. Saat gate diberikan tegangan positif (biasanya +15VDC), arus akan mengalir melalui kolektor dan emiter. IGBT akan mati saat tegangan positif dihilangkan dari gate. Selama kondisi mati, tegangan gate IGBT akan ditahan pada nilai tegangan negatif yang kecil sekitar -15V VDC untuk mencegah agar tidak hidup dengan sendirinya.
Berikut gambaran gelombang keluaran inverter PWM. Penjelasan PWM sendiri adalah di luar dari bahasan kita kali ini.
Sebagai catatan, amplituda tegangan dapat kita mainkan dengan mengatur durasi hidupnya. Untuk frekuensi rendah yang membutuhkan tegangan rendah, durasi ini akan diperpendek hingga pembentukan arus dan tegangan motor akan lambat. Dengan memperpanjang durasi penyaklaran, pembentukan arus dan tegangan akan cukup lama hingga mencapai nilai yang maksimal dibandingkan waktu yang lebih pendek.
Mengenal Dan Mengukur Komponen Elektronika Mosfet
FET bentuk fisiknya seperti transistor. Fungsinya adalah untuk menaikkan tegangan atau menurunkan tegangan.
FET memiliki tiga kaki juga yaitu :
• GATE (G) adalah kaki input
• DRAIN (D) adalah kaki output
• SOURCE (S) adalah kaki sumber
READMORE
FET memiliki tiga kaki juga yaitu :
• GATE (G) adalah kaki input
• DRAIN (D) adalah kaki output
• SOURCE (S) adalah kaki sumber
Scada Proses visualisasi untuk semua industri dan teknologi
SIMATIC WinCC - standar yang sesuai
WinCC dirancang secara teknologi dan industri-spesifik, itu
adalah modular dan Anda dapat memperpanjang dengan cara fleksibel.
READMORE
PROGRAM ROBOT LINE FOLLOWER
algoritma
fuzzy logic ini saya terapkan untuk mengatur kecepatan motornya atau
lebih tepatnya mengatur tegangan keluar untuk motor. Dimana pada
program nilai 255 artinya 5 volt, dengan itu maka kita dapat mengatur
pemberian tegangan pada motor sehingga
READMORE
rangkaian star delta
Berikut adalah gambar rangkaian kontrol dan rangkaian
daya motor starter star-delta untuk motor AC induksi tiga-fasa.
READMORE
Download Buku-buku Listrik
Kali ini saya akan memberikan tautan untuk mengunduh buku-buku teknik elektro gratis, diantaranya adalah:
- Basics Of Electrical Engineering – 10,60 MB
dasar-dasar Pneumatic
Pneumatik merupakan teori atau pengetahuan tentang udara yang bergerak, keadaan-keadaan keseimbangan udara dan syarat-syarat keseimbangan. Perkataan pneumatik berasal bahasa Yunani
simbol-simbol pneumatik dan fungsinya
Katup Kontrol Arah ( KKA )
Katup kontrol arah adalah alat atau instrumentasi pneumatic yang berfungsi sebagai switch/saklar aliran udara. Pensaklaran yang diaplikasikan memiliki banyak sistem, diantaranya memakai coil selenoid, penggerak tangan atau mekanik lain. KKA juga difungsikan sebagai serangkaian fungsi logika atau timer pneumatik. Penggambaran simbol KKA pada sistem peumatik
READMORE
Katup kontrol arah adalah alat atau instrumentasi pneumatic yang berfungsi sebagai switch/saklar aliran udara. Pensaklaran yang diaplikasikan memiliki banyak sistem, diantaranya memakai coil selenoid, penggerak tangan atau mekanik lain. KKA juga difungsikan sebagai serangkaian fungsi logika atau timer pneumatik. Penggambaran simbol KKA pada sistem peumatik
Simbol-simbol Elektronika
Karena komponen, sirkuit, pengukuran
dan pengkabelan dalam elektronik maka ada dibuatkan simbol-simbol
elektronika untuk memudahkan kita dalam perancangan serta perbaikan
suatu alat elektronika.
Sevent Segment Jam Digital
Aplikasi ini hampir sama dengan aplikasi jam digital menggunakan penampil LCD,
hanya saja pada postingan ini saya tampilkan menggunakan display Seven
Segment CA (common anoda) karena terlihat lebih menarik.
Tutorial Java Script
Pada bagian ini kita akan belajar untuk membuat program dengan menggunakan JavaScript. Objek document mempunyai dua metode untuk menuliskan teks, yaitu write dan writeln. Metode write digunakan untuk menuliskan teks tanpa ganti baris, sedangkan writeln digunakan untuk menuliskan teks dengan ganti baris.
Tutorial Bahasa C++
Berikut ini adalah kumpulan tutorial C++ yang bisa
anda download dan pelajari. Dari BAB 1 – Habis. Silakan didownload
untuk mempelajarinya.
Berikut ini adalah link dan penjelasannya:
Langganan:
Postingan (Atom)