Use this instruction to save the time and date information you have entered in the real-time clock. The TWR instruction uses 7 sequential data registers for the information: Year, month, day, hours, minutes, seconds, and day of the week, If you have an older FX PLC then you can set the real-time clock as follows: 1 - Stop the real-time clock by switching on the relay M8015. 2 - Replace real-time information with new information that will be set. Time unit Seconds register D8013 minutes D8014 hours D8015 days D8016 months D8017 years D8018 COMMENT: Day of the week (D8019) is set automatically via the set date of the PLC. 3 - Restart the real-time clock by switching off relay M8015. At the end there is info day of week is set automatically. You guys wrote that it must be set manually or PLC needs a code to set up automatically. So what is the true? Inntele - could you attach code to set day of week in PLC automatica
Closed or open loop vector control for outstanding regulation, torque production, and position control capability
Continuous Auto-tuning optimizes performance by compensating for changes in motor temperature
High Frequency Injection enables high precision open loop control of Interior Permanent Magnet Motors
Fast acting current and voltage limiters help achieve continuous drive operation during periods of excessive demand
High Slip Braking reduces installation cost and the need for dynamic braking resistors
Communication options for all major industrial networks provides high speed control and monitoring, reducing installation cost
DriveWizard computer software and Application Sets for easy configuration
Auxiliary Control Power Unit maximizes production time and efficiency by maintaining network communication while main power is removed
Embedded Safe Torque Off minimizes downtime for applications requiring occasional intervention (SIL CL2, PLd, Category 3)
Embedded function blocks, programmable with DriveWorks EZ, provide additional application flexibility and the opportunity to eliminate separate controllers
USB Copy Unit and Keypad configuration storage provide speed and convenience for duplicate configuration of multiple drives
Removable terminal board with configuration storage provides convenience of configuration backup
Made with RoHS compliant materials
Integrated DC Reactor (standard on 30HP and larger) for input harmonic reduction
Kinetic Energy Braking allows drive to remain in control during momentary power losses
Integrated 12 Pulse version provides a cost effective solution for low harmonics
Flange version provides NEMA 12 backside integrity when mounting with heatsink external
Kali ini saya akan share tentang software untuk belajar ladder diagram. jadi bagi kalian yang ingin belajar ladder diagram tingkat pemula, bisa menggunakan software ini.
PLC adalah device kontrol yang juga membutuhkan sistem kontrol pendukung sebagaimana device-device kontrol lainnya, dan untuk mengaktifkan kerja dari device ini maka dibutuhkan sumber tegangan dari luar yang disusun dalam sebuah sistem kontrol yang bertujuan untuk mengatur dan melindungi sistem.
Sifat Regeneratif pada Variable Speed Drive terjadi aat VSD berusaha
mengerem motor secara cepat, motor akan berubah menjadi generator. Saat
putaran motor yang bebas akibat
Aplikasi
variable speed banyak diperlukan dalam industri. Jika sebelumnya
banyak dipergunakan system mekanik, kemudian beralih ke motor slip/
pengereman maka saat ini banyak menggunakan semikonduktor.
Tidak seperti
softstarter yang mengolah level tegangan, inverter menggunakan
frekuensi tegangan masuk untuk mengatur speed motor. Seperti diketahui,
pada kondisi ideal (tanpa slip)
RPM = 120 . f
P
Dimana:
RPM : Speed Motor (RPM)
F : Frekuensi (Hz)
P : Kutup motor (pole)
Jadi dengan memainkan perubahan frekuensi
tegangan yang masuk pada motor, speed akan berubah. Karena itu inverter
disebut juga Variable Frequency Drive.
Prinsip kerja inverter yang sedehana adalah :
Tegangan yang masuk dari jala jala 50 Hz dialirkan ke board
Rectifier/ penyearah DC, dan ditampung ke bank capacitor. Jadi dari AC
di jadikan DC.
Tegangan DC kemudian diumpankan ke board inverter untuk dijadikan AC
kembali dengan frekuensi sesuai kebutuhan. Jadi dari DC ke AC yang
komponen utamanya adalah Semiconduktor aktif seperti IGBT. Dengan
menggunakan frekuensi carrier (bisa sampai 20 kHz), tegangan DC dicacah
dan dimodulasi sehingga keluar tegangan dan frekuensi yang diinginkan.
Untuk pemasangan inverter sebaiknya juga dipasang unit pengaman
hubung singkat seperti Seconductor Fuse atau bisa juga Breaker. Ini
seperti pada pemasangan softstarter hanya saja tanpa contactor bypass.
Pengontrolan start, stop, jogging dll bisa dilakukan dengan dua cara
yaitu via local dan remote. Local maksudnya adalah dengan menekan tombol
pada keypad di inverternya. Sedangkan remote dengan menghubungkan
terminal di board control dengan tombol external seperti push button
atau switch. Masing masing option tersebut mempunyai kelemahan dan
keunggulan sendiri sendiri.
Frekuensi dikontrol dengan berbagai macam cara yaitu : melalui keypad
(local), dengan external potensiometer, Input 0 ~ 10 VDC , 4 ~ 20 mA
atau dengan preset memori. Semua itu bisa dilakukan dengan mengisi
parameter program yang sesuai.
Beberapa parameter yang umum dipergunakan/ minimal adalah sebagai berikut (istilah/nama parameter bisa berbeda untuk tiap merk) :
Display : Untuk mengatur parameter yang ditampilkan pada keypad display.
Control : Untuk menentukan jenis control local/ remote.
Speed Control : Untuk menentukan jenis control frekuensi reference
Voltage : Tegangan Suply Inverter.
Base Freq. : Frekuensi tegangan supply.
Lower Freq. : Frekuensi operasi terendah.
Upper Freq. : Frekuensi operasi tertinggi.
Stop mode : Stop bisa dengan braking, penurunan frekuensi dan di lepas seperti starter DOL/ Y-D.
Acceleration : Setting waktu Percepatan.
Deceleration : Setting waktu Perlambatan.
Overload : Setting pembatasan arus.
Lock : Penguncian setting program.
Jika beban motor memiliki inertia yang tinggi maka perlu diperhatikan
beberapa hal dalam acceleration dan deceleration. Untuk acceleration/
percepatan akan memerlukan torsi yang lebih, terutama pada saat start
dari kondisi diam.
Pada saat deceleration/ perlambatan, energi inertia beban harus
didisipasi/ dibuang. Untuk perlambatan dalam waktu singkat atau
pengereman, maka energi akan dikembalikan ke sumbernya. Motor dengan
beban yang berat pada saat dilakukan pengereman akan berubah sifat
menjadi “generator”. Jadi energi yang kembali ini akan masuk ke dalam DC
Bus Inverter dan terakumulasi di sana karena terhalang oleh rectifier.
Sebagai pengamanan, inverter akan trip jika level tegangan DC Bus
melebihi batas yang ditoleransi.
Untuk mengatasi tripnya inverter dalam kondisi ini diperlukan resistor brake.
Resistor brake akan membuang tegangan yang lebih dalam bentuk panas.
Besar kecilnya resistor brake ini sangat tergantung dengan beban dan
siklus kerja inverter.
Apa itu variable speed drive? Variable speed drive atau juga disebut dengan variable frequency drive atau singkatnya disebut dengan inverter
adalah solusi aplikasi yang membutuhkan kemampuan pengaturan motor
lebih lanjut, misal: pengaturan putaran motor sesuai bebannya atau
sesuai nilai yang kita inginkan. Penggunaan VSD bisa untuk aplikasi
motor AC maupun DC. Istilah inverter sering digunakan untuk aplikasi AC.
Ada tiga jenis inverter yang biasa dipelajar di bangku kuliah:
variable voltage inverter (VVI)
current source inverter (CSI)
pulse width inverter (PWM)
cycloconverter
Bagaimana prinsip kerja variable speed drive?
Secara sederhana untuk drive AC, variable speed drive atau inverter akan mengubah AC ke DC yang kemudian diatur dengan suatu teknik penyaklaran ‘switching‘ mengubah DC menjadi tegangan dan frekuensi keluaran AC yangbervariasi. Variable Voltage Inverter (VVI)
Jenis inverter ini menggunakan konverter jembatan SCR untuk mengubah
tegangan input AC ke DC. SCR adalah komponen elektronika daya yang
memiliki kemampuan untuk mengatur nilai tegangan DC mulai dari 0 hingga
mendekati 600 VDC. Induktor L1 sebagai choke dengan kapasitor
C1 membentuk bagian dengan istilah DC-link yang membantu memperhalus
kualitas tegangan DC hasil konversi. Bagian inverter sendiri terdiri
dari kumpulan divais penyaklaran seperti: thyristor, transistor bipolar,
MOSFET, atau IGBT. Gambaran berikut menunjukkan inverter yang
menggunakan transistor bipolar. Pengatur logika, biasanya dalam bentuk
kartu elektronik, yang memiliki komponen utama sebuah mikroprosesor akan
mengatur kapan waktu transistor-transistor inverter hidup atau mati
untuk menghasilkan tegangan dan frekuensi yang bervariasi untuk
dilanjutkan ke motor sesuai bebannya.
variable voltage inverter circuit
Tipe inverter ini menggunakan enam langkah untuk menyelesaikan satu
putaran 360°(6 langkah masing-masing 60°). Oleh karena hanya enam
langkah, inverter jenis ini memiliki kekurangan yaitu torsi yang
pulsatif (peningkatan/penurunan nilai yang mendadak) setiap penyaklaran
terjadi. Dan ini dapat ditemui pada operasi kecepatan rendah seiring
variasi putaran motor. Istilah teknis dari putaran yang bervariasi ini
adalah cogging. Selain itu, bentuk gelombang sinyal keluaran
yang tidak sinusoidal sempurna mengakibatkan pemanasan berlebih di motor
yang mengakibatkan motor mesti dijalankan di bawah nilai rating-nya.
waveform of a vvi
Current Source Inverter (CSI)
Jenis inverter satu ini menggunakan SCR untuk menghasilkan tegangan
DC-link yang bervariasi untuk suplai ke bagian inverter yang juga
terdiri dari SCR untuk menyaklarkan keluaran ke motor. Beda dengan VVI
yang mengontrol tegangan, CSI justru mengontrol arus yang akan disuplai
ke motor. Karena inilah pemilihan motor haruslah hati-hati agar cocok
dengan drive. Berikut gambaran sederhana inverter sumber arus.
current source inverter schematic
Percikan arus akibat proses penyaklaran dapat dilihat pada keluaran jika kita mengukurnya menggunakan osciloscope. Pada kecepatan rendah sifat arus yang pulsatif dapat mengakibatkan motor tersendat ‘cog‘.
waveform of current source inverter output
Pulse Width Modulation
Teknik penyaklaran satu ini memberikan output yang lebih sinusoidal
dibandingkan dua jenis inverter sebelumnya. Drive yang menggunakan PWM
terbukti lebih efisien dan memberikan tingkat performa yang lebih
tinggi. Sama seperti VVI, sebuah PWM juga terdiri atas rangkaian
konverter, DC link, control logic, dan sebuah inverter.
Biasanya konverter yang digunakan adalah tipe tidak terkontrol (dioda
biasa) namun juga ada yang menggunakan setengah terkontrol atau kontrol
penuh. Perhatikan gambar sebuah PWM berikut ini.
PWM drive basic schematic
Konverter
Konverter akan mengubah tegangan AC 3 fasa menjadi tegangan DC dan
dihaluskan oleh rangkaian induktor L1 dan kapasitor C1. Nilai tegangan
DC yang dihasilkan adalah 1.35 kali tegangan inputnya, misal: 480VAC
dihasilkan 650 VDC. Inverter
Untuk bagian inverter, rangkaian PWM di atas menggunakan divais
elektronika daya “Insulated Gate Bipolar Transistor” (IGBT ). IGBT
memiliki kemampuan penyaklaran yang sangat tinggi hingga ribuan kali per
detik dimana dapat aktif kurang dari 400 nano detik dan mati dalam
waktu 500 nano detik. IGBT dibangun oleh sebuah gate, kolektor, dan emiter. Saat gate diberikan
tegangan positif (biasanya +15VDC), arus akan mengalir melalui kolektor
dan emiter. IGBT akan mati saat tegangan positif dihilangkan dari gate.
Selama kondisi mati, tegangan gate IGBT akan ditahan pada nilai tegangan negatif yang kecil sekitar -15V VDC untuk mencegah agar tidak hidup dengan sendirinya.
insulated gate bipolar transistor
Berikut gambaran gelombang keluaran inverter PWM. Penjelasan PWM sendiri adalah di luar dari bahasan kita kali ini.
PWM waveform
Sebagai catatan, amplituda tegangan dapat kita mainkan dengan
mengatur durasi hidupnya. Untuk frekuensi rendah yang membutuhkan
tegangan rendah, durasi ini akan diperpendek hingga pembentukan arus dan
tegangan motor akan lambat. Dengan memperpanjang durasi penyaklaran,
pembentukan arus dan tegangan akan cukup lama hingga mencapai nilai yang
maksimal dibandingkan waktu yang lebih pendek.
FET bentuk fisiknya seperti transistor. Fungsinya adalah untuk menaikkan tegangan atau menurunkan tegangan.
FET memiliki tiga kaki juga yaitu :
• GATE (G) adalah kaki input
• DRAIN (D) adalah kaki output
• SOURCE (S) adalah kaki sumber
algoritma
fuzzy logic ini saya terapkan untuk mengatur kecepatan motornya atau
lebih tepatnya mengatur tegangan keluar untuk motor. Dimana pada
program nilai 255 artinya 5 volt, dengan itu maka kita dapat mengatur
pemberian tegangan pada motor sehingga
Kali ini saya akan memberikan tautan untuk mengunduh buku-buku teknik elektro gratis, diantaranya adalah:
- Basics Of Electrical Engineering – 10,60 MB
Pneumatik
merupakan teori atau pengetahuan tentang udara yang bergerak,
keadaan-keadaan keseimbangan udara dan syarat-syarat keseimbangan.
Perkataan pneumatik berasal bahasa Yunani
Katup Kontrol Arah ( KKA ) Katup
kontrol arah adalah alat atau instrumentasi pneumatic yang berfungsi
sebagai switch/saklar aliran udara. Pensaklaran yang diaplikasikan
memiliki banyak sistem, diantaranya memakai coil selenoid, penggerak
tangan atau mekanik lain. KKA juga difungsikan sebagai serangkaian
fungsi logika atau timer pneumatik. Penggambaran simbol KKA pada sistem
peumatik
Karena komponen, sirkuit, pengukuran
dan pengkabelan dalam elektronik maka ada dibuatkan simbol-simbol
elektronika untuk memudahkan kita dalam perancangan serta perbaikan
suatu alat elektronika.
Aplikasi ini hampir sama dengan aplikasi jam digital menggunakan penampil LCD,
hanya saja pada postingan ini saya tampilkan menggunakan display Seven
Segment CA (common anoda) karena terlihat lebih menarik.
Pada bagian ini kita akan belajar untuk membuat program dengan menggunakan JavaScript. Objek document mempunyai dua metode untuk menuliskan teks, yaitu write dan writeln. Metode write digunakan untuk menuliskan teks tanpa ganti baris, sedangkan writeln digunakan untuk menuliskan teks dengan ganti baris.